Sabtu, 11 Agustus 2012

"Rusip, Pekasam, Pede, Petis" : Lauk pauk Khas dari Ikan

1. Rusip
Rusip merupakan salah satu makanan atau lauk pauk khas Bailangu dan dikenal luas di Kabupaten Musi Banyuasin yang berasal dari Tanah Bangka. Mengingat nenek moyang ughang Bailangu berasal dari Tanah Bangka, maka tidak heran jika makanan ini juga menjadi makanan khas ughang Bailangu. Makanan ini terbuat dari ikan Seluang atau kalau di Bangka biasanya disebut ikan Bilis maupun ikan Teri, yang sering disebut masyarakat Belinyu Bangka dengan bilis rusip. Mengapa ikan jenis ini yang dipilih?, Karena ukuran ikan Seluang, atau ikan bilis maupun ikan teri ini cukup kecil sehingga setelah di Fermentasi beberapa waktu lamanya tulang belulangnya menjadi empuk.
Cara pembuatannya ada beberapa tahap, mulai dari membersihkan ikannya, terus mencampurkannya dengan bahan-bahan yang dibutuhkan seperti garam dengan komposisi yang seimbang, tepung dari beras yang sudah di sangrai (goreng tanpa minyak) lalu dimasukkan kedalam wadah yang kedap udara. Biasanya wadah yang digunakan adalah botol bekas wadah sirop atau bekas botol kecap yang telah dicuci bersih. Kadangkala jika dalam jumlah yang banyak wadah yang digunakan adalah Guci keramik bermulut sempit.

Proses Fermentasinya biasanya memerlukan waktu antara 2 minggu hingga tiga bulan, dan selama tutup botolnya tidak dibuka, biasanya Rusip awet  hingga jangka waktu berbulan-bulan bahkan 1 tahun.

Rusip ini memiliki aroma yang sangat menyengat sehingga bagi yang tidak terbiasa akan menyebabkan sedikit rasa mual. Namun bagi yang sudah terbiasa dengan makanan yang satu ini akan sulit dilupakan karena rasanya yang sangat berbeda dari makanan yang lain. Selain itu, bentuk ataupun wujud dari makanan ini sangat ekstrim bagi yang tidak terbiasa.

Untuk memasaknya, Rusip biasa di sajikan dalam bentuk gulai tumis. Yakni di tambahkan bumbu seperti bawang merah, bawang putih, daun kemangi dan cabe rawit. Cara memasaknya pertama-tama bawang putih dan bawang merah di goreng setengah matang sampai keluar aromanya, lalu rusip dimasukkan dan ditambah air sedikit dan di masak sampai mendidih, setelah itu baru di campurkan kemangi dan cabe rawit. Taburi sedikit gula untuk membuat cita rasanya agak sedikit manis, asin dan pedas.

Biasanya penyajian Rusip di dampingi dengan lalapan berupa rebusan umbut rotan, pucuk ubi, kacang panjang dan lain sebagainya.
 
Dulu dikalangan anak Bailangu yang tengah merantau menuntut Ilmu, Rusip menjadi salah satu makanan yang biasanya menjadi bekal yang dikirm para orang tua dari kampung halaman. Karena makanan ini terbilang awet disimpan selain ikan salai, ikan pundang, dan ikan balur.

Pembuatan Rusip ini biasanya ramai ketika musim air Sungai Musi pasang dan disaat itu biasanya ada istilah musim "seluang mudik". Pada saat seperti itu masyarakat ramai menangkap ikan menggunakan alat yang di sebut "tangkul".

2. Pekasam.
Pekasam adalah ikan yang difermentasikan dengan garam dan nasi putih, juga disimpan dalam tempayan yang ditutup sangat rapat, berbeda dengan rusip, pekasam masih terlihat bentuk ikannya hanya saja tulangnya lebih lunak namun ketahanannya kalah dibandingkan rusip yang bisa tahan berbulan-bulan.

3. Pede (Peda)
Pede dibuat dengan bahan yang hampir sama dengan rusip, bedanya ikan yang digunakan adalah ikan jenis sepat. Setelah ikan dicuci bersih kemudian di garami, lalu di taburi Nasi kering yang sudah di sangrai dengan cara selapis susunan ikan lalu ditaburi nasi sangrai, kemudian lapisan ikan lagi dan nasi sangrai lagi begitu seterusnya sampai terakhir. Kemudian wadah ditutup rapat dan diamkan selama kurang lebih 1-2 minggu. Biasanya kalau sudah jadi "Pede" bentuk ikannya sudah hancur. Cara penyajian biasanya di pepes atau di tumis bersama Cabe rawit.

4. Petis
Makanan lauk pauk yang berasal dari ikan lainnya adalah Petis. Petis dibuat dari udang atau kepala ikan yang di Fermentasi, biasanya kepala ikan yang paling baik untuk digunakan sebagai bahan adalah kepala ikan betok.

Adapun cara membuatnya adalah

Bahan Kepala Ikan/Udang
1.Cara pengolahan petis dari sari udang
a.Bersihkan dan cuci udang / sisa-sisa kepala ikan/udang dan kulit udang
b.Rebus dengan air hingga mendidih ( untuk 0,5 kg ikan/udang direbus
   dalam 2 liter air selama 40 – 45% menit sampai kepala ikan/udang empuk)
c.Saring air rebusan tersebut dan beri bumbu-bumbu, seperti : gula dan garam
d.Panaskan kembali hingga mengental dan berbentuk pasta
e.Dinginkan dan masukkan dalam wadah plastik atau botol

2. Cara pengolahan dari daging udang / ikan
a. Ikan/Udang dicuci bersih dan ditumbuk halus kemudian diremas-remas
   dengan tangan sambil diberi air dan disaring
b. Lakukan pekerjaan ini sampai 3 kali
c. Sebagai pedoman, untuk 0,5 gr udang diperlukan 3 liter air yang
   pengunaannya bertahap sebanyak 3 kali yang diperlakukan sama seperti diatas
d. Hasil saringan dipanaskan sambil diberi bumbu garam dan dan gula
   merah secukupnya sampai mengental
e. Dinginkan dan tempatkan dalam wadah plastik / botol

Dulunya jenis pengawetan ikan ini dipakai ketika ikan sedang melimpah, misalnya musim bekarang saat musim kemarau maupun musim banjir, sementara jalur distribusi penjualan masih lambat sehingga saat ikan melimpah harganya jatuh.
Sekarang ini sangat jarang orang membuat rusip, pekasam, pede maupun petis disebabkan ikan tangkapan mulai berkurang seandainyapun pada saat ikan melimpah, karena distribusinya bisa lebih cepat harga ikan tidak jatuh sehingga orang lebih baik menjualnya daripada membuat rusip, pekasam, pede maupun petis.

Semoga bermanfaat ... !

Tidak ada komentar: