Minggu, 04 Januari 2009

Sejarah Desa Bailangu


Bailangu, dalam hikayat Sultan Mahmud Badarudin II disebut desa Buay Langu (sumber wikipedia).  Desa Bailangu menurut kisah turun temurun dari Kakek kami Haji Muhammad Yusuf (Pangawa Yusuf alias Nenek Bogor), didirikan oleh Puyang Abusaka yang berasal dari Desa Kima Bangka Provinsi Bangka Belitung. Beliau meninggalkan 4 orang anak yaitu Puyang Lebe, Puyang Janggut (Jantiri), Puyang Mudim (Ragentam Ali),  dan Puyang Tembesu. Dari Puyang Lebe lah garis keturunan kami dimulai. Sepertinya nama Bailangu ada kemiripan dengan "Belinyu" yang juga terdapat di Kabupaten Sungai Liat Bangka dimana Desa Kima juga ada disana. Sementara kalau di terjemahkan secara terurai kata Buay berarti "ayunan" dan Langu "nama salah satu cendawan yang biasa dijadikan sumber makanan oleh masyarakat Bailangu.

Melihat dari tempat dimana mereka dimakamkan, sepertinya ada semacam simbol yang bisa dimaknai  mereka sebagai pendiri dan pelindung Desa Bailangu dimana Puyang Janggut dimakamkan di daerah Sungai Guci ("dilo dusun"), Puyang Mudim ("berang dusun", diseberang sungai Musi), Puyang Lebe ("darat dusun", mikak di jalan tengah dekat makam Puyang dak bepusat) dan Puyang Tembesu ("dulu dusun", konon dimakamkan di tanah tumbuh daerah sungai tilan Lumba Jaya).

Semasa hidupnya keempat puyang tersebut banyak menorehkan sejarah sebagai tokoh yang disegani karena Ilmu kedigdayaan mereka, dan Ilmu kedigdayaan tersebut diwariskan secara turun temurun dan keturunan mereka yang paling terkenal adalah "puyang dak bepusat alias Ketip Tiudin alias Puyang Silam-silaman".

Salah satu yang dikisahkan kepada saya adalah pernah suatu hari Puyang Tembesu "andun" (berkunjung) ke Desa karang waru, lalu mendekati gadis di desa tersebut. Hal ini tidak diterima oleh masyarakat Desa tersebut, sehingga si Puyang di sandera lalu di ikat di tiang tembesu Balai Desa Karang Waru. Kemudian dengan Ilmu yang dimilikinya Puyang Tembesu memanggil seekor burung "kuntul", lalu ia berpesan kepada burung tersebut agar disampaikan kepada "kuyung-kuyungnye" di Bailangu kalau beliau sedang disandera dan diikat di Balai Desa karang Waru. Maka entah bagaimana ketiga orang kakak beliau yaitu "puyang mudim, puyang lebe dan puyang janggut datang ke Desa tersebut. Lalu sesampainya di Desa tersebut mereka berteriak minta dilepaskan adiknya "puyang Tembesu" sambil menghentakkan kaki di tebing pinggiran sungai Desa tersebut. Dan ajaibnya pinggiran sungai langsung longsor, dan sampai saat ini dapat disaksikan ada tebing yang somplak di Desa tersebut. dan karena hal inilah maka puyang ini dijuluki oleh kakak-kakaknya"puyang tembesu".

Kalau menelaah dari kisah-kisah yang saya dengar sepertinya Puyang Lebe adalah anak tertua dari Puyang Abusaka, karena beliau dipercaya sebagai kepala desa, sementara Puyang Janggut sebagai Tabib, puyang Mudim semacam Ksatria pelindung sementara Puyang Tembesu  yang paling bungsu menguasai Ilmu perbintangan dan pertanian. Sepertinya keempat puyang ini memiliki kelebihan masing-masing yang telah diwariskan oleh Puyang Abusaka, ada yang menguasai Ilmu pemerintahan dan agama, ada yang menguasai Ilmu pengobatan, ada yang menguasai Ilmu kebatinan, dan si bungsu menguasai ilmu perbintangan dan pertanian. Walaupun secara umum mereka sama-sama memiliki Ilmu kebatinan yang tinggi.

Sementara puyang Abusaka sendiri kembali ke Desa Kima, setelah meninggalkan keempat anaknya untuk menetap dan mendirikan Desa Bailangu.

Dahulu Desa Bailangu terletak di seberang Sungai Musi bagian hilir (daerah berang Sungai Guci), namun karena disana terlalu banyak nyamuk dan ada yang terkena wabah malaria akhirnya Desa dipindahkan ke seberang seperti yang ada saat ini.

Dahulu Bailangu dikepalai oleh "lebe" lalu berganti menjadi "keria" atau "kerio" lalu "kepala desa" seperti sekarang ini. Terdiri dari empat kampung, yaitu kampung satu sampai dengan kampung empat, masing-masing kampung dikepalai oleh "pengawa". Keria terakhir yang memimpin Bailangu adalah "Keria Nahnu". Setelah beliau, pemimpin Desa Bailangu disebut Kepala Desa, sementara istilah Pangawa diganti menjadi Kepala dusun (Kadus).

Namun saat ini Desa Bailangu telah di bagi menjadi dua Desa yaitu Bailangu Barat berbatasan Sebelah Ulu sebagian Lumba Jaya Sungai Tilan hingga Jalan Masjid dan Bailangu Timur yang berbatasan mulai Jalan Masjid hingga Sungai Guci sebelah Ilir yang berbatasan dengan Desa Epil, masing-masing dikepalai oleh seorang Kepala Desa.
Kepala Desa Bailangu Barat saat ini : Asad bin M. Isa Sarul
Kepala Desa Bailangu Timur saat ini : Marbudi bin Majid
Beberapa Tokoh yang pernah menjadi Pimpinan Desa Bailangu :
1. Keria Said
2. Keria Panjang (H. Somad)/Mamak Keria Muslim
3. Keria Kholiq
4. Keria Muslim (adik nenek kami)
5. Keria Usman (keponakan keria Muslim)
6. Keria Nahnu
7. Kades Zulfakar Sholah (Anak Nakan/Cucu H. Somad)
8. Kades Naini
9. Kades Ali Sadikin

Beberapa Tokoh Intelektual Bailangu
1. Muhammad Isa Sarul, MA
2. Dr. Darwin Anshor (pemilik Klinik Bersalin Dona)
3. Kol Pol. Purn. Herdin
4. Letkol Pol. Purn. Asrokol
5. Drs. Daeran (Dosen Unsri)
6. Drs. M. Oetih Basri. S (Dosen Unsri)
7. Ir. Haji Mursaha (Rupalesta)
8. Ir. Karim Bahusin
9. Ir. Haji Yazid Musyarofah
10. Dr. Wim Ghazali
11. H. Wim Iskandar, MBA (Adik Dr. Wim Ghazali)
12. Alm DR. H Wim Anshori.Msc
13. Wim Oemin, MBA
14. H. Zumal Arasy, MM
15. H. Moekri Kamal, MM
16. Drs.H Waras Husin.
17. Drs. H. Sam Yose Rizal (Rizal Ichsan)

18. Drs. Sinardin
19. Ir. Kertalegawa
Tokoh Intelektual Muda Bailangu :
1. DR, Ir. Zuber Angkasa, MT. arc bin H. Wazir,
    (sepupuh Dr. Wim Ghozali)
2. Damsi Ucin (Anggota DPRD Muba)

Beberapa tokoh Masyarakat Bailangu
1. Guru Bakri
2. Haji Hamzah (Kaji Menjah)
3. Kiyai Haji Kohar
4. Guru Bakir
5. Guru Anshor
6. Guru Darmo
7. Guru Haji Munir
8. Guru Abdul Rahman (Guru Darman)
8. Ketip Haji Muin
9. Ketip Arasy
10. Guru Ishak
11. Haji Ruslan Ilyas (guru)
12. Guru Dahlan
13. Guru Karo (Haji Alimaskaro) 
14. Guru Abuyani
15. H. Wazir (Pengawa pertama Sungai Guci)
      Ketua Adat pertama Desa Bailangu

(Masih banyak tokoh lain yang belum dapat saya inventarisir, disini saya bedakan antara tokoh Intelektual dan tokoh masyarakat. Tokoh masyarakat adalah tokoh-tokoh yang lebih banyak menetap di Desa Bailangu, sementara Tokoh Intelektual adalah Tokoh asal Bailangu, namun lebih banyak menghabiskan waktunya di perantauan. Insya Allah akan diupdate kembali, karena mungkin masih ada tokoh-tokoh masyarakat Bailangu generasi tua yang perlu saya inventarisir lagi)

Saat ini tokoh-tokoh Muda Bailangu telah menyebar diseluruh penjuru Nusantara dengan berbagai profesi, sebagai hasil dari karakter ughang Bailangu yang senang merantau ("melarat"). Laksana air bah, generasi muda Bailangu telah menyebar ke penjuru tanah air menggapai impian dan cita-cita mereka masing-masing.

20 komentar:

Feri Juliansa mengatakan...

Asslmkm yung Fikri.
tambahan yung;
1. H. Wazir alm (toko Masyarakat). penggawa pertamo dusun sungai guci. ketua adat pertamo desa bailangu.

2. Wim Iskandar (toko Intlektual) Adiknye wim ghozali

3. Marbudi (kades dang mikak)

4. Doktor, ir. Zuber Angkasa, MT. arc / Pakde Zuber (Toko Intlektual,) anak H. Wazir, sepupuh Wim Ghozali

Anonim mengatakan...

Assmlkm,Tentang sejarah Bailangu anda melewatkan ada seorang laki2bernama Haji Somad bin Haji Yassin yang menjadi Keria Bailangu yang dikenal dengan panggilan "Keria Panjang" karena postur tubuhnya yang jangkung melebihi rata2 kebanyakan orang Bailangu dimana reputasi dan prestasi beliau dikenal di Kabupaten Muba, salah satu cucu beliau adalah Alm Kolonel Polisi (Purn) H.Herdin SH(koreksi data anda Letkol). Perlu pendataan lagi tentang keturunan Bailangu yang ada di rantau.Wass Rizal Ichsan

Unknown mengatakan...

Saya orang bailangu , kalo katek bapak aku kareto di dusun tu banyak yang dak pacak pakai ,aku anak nid tukang kareto

Anonim mengatakan...

Akmal Johan Dosen Unsri anak Din Paksawal, mungkin gelarnye doktor (Tokoh Muda Intlektual)

Vilkadi mengatakan...

Aku sangat senang mace artikel sejara Desa Bailangu ikak, sebab aku sebagai putra Bailangu yang dirantau jugek perlu tau sejara tempat kelahiran aku ikak, terimekasih, Salam Kompak dariku

Vilkadi mengatakan...

Asskum, aku sangat senang mace artikel ikak, salam dari aku anak Bailangu yang dirantau,..

A. Fikri mengatakan...

@eric vandika : kampung brape uma nga?? Jela kan kampung 4 ??

@Vilkadi : Salam kompak pulek ...

Anonim mengatakan...

Assalammualaikum,weits,baru nemu blog ikak,,syukurlah banyak yang berprestasi dari ughang Bailangu,,tapi kalu la berprestasi tu jgn lali ngen dusun dewek hahahahaha, salam kenal galek aku Arif ikak ughang Bailangu pulek tepatnye mpaikak didusun/desa Sungai Guci,

Unknown mengatakan...

Lah dem nang ,

keria janggut tuh Bak nenekku ,
keria zulfakar tuh anangku,
kol.herdin tuh adek nenekku.

Nah asak nak tahu name nenekku maryama .

Unknown mengatakan...

Dem retinye tobok kak bedolor . Enjok keterangan . Keria said tuh masih mamak keria panjang .

Rate2 keria2 tuh masih nenek2 tobok .

Unknown mengatakan...

puyangku h.muin, nenek anangku ghoibi, name bak ku zulfakar

Unknown mengatakan...

name puyangku h.muin, name nenek anangku ghoibi, name bak ku zulfakar..

Unknown mengatakan...

puyangku h.muin, nenek anangku ghoibi, name bak ku zulfakar

Unknown mengatakan...

Tarime kasih artekel ikak aku kite masi sa uyut aku dai omor 3 th milu bak umak marantau cumon yg di tulis itu banyak aku gali cerito nye beno tapi ade sikok yg kurang / ape aku yg salah kurang puyang nye name nye kire2 puyang siak tolong jelaske ape aku yg keliru terime kasih Name ku Sinardi bin cikmat / banyak yg nyebutke nenek anang ku DANI BUAYE salam galek nye yg mace ikak terimekasih banyak.....

lutfi gumara allam mengatakan...

assalam maualaikum...mksi buat yg nulis artikel tentang desa bailangu aku bangga dgn nenek ku keria said tercantum dalam sejarah bailangu....

lutfi gumara allam mengatakan...

assalam maualaikum...mksi buat yg nulis artikel tentang desa bailangu aku bangga dgn nenek ku keria said tercantum dalam sejarah bailangu....

Mental Health mengatakan...

Abu yani tuh sape?

Mental Health mengatakan...

Abuyani tuh ?ayani bukan ?

Anonim mengatakan...

Galek galek wong bailangu kak bedulur
Suek yg dk bedulu dari sikok buyut
Aku msh keturunan dr puyang dk bepusat

keria said dgn h somad to duwe badik kandung aq cucung nye h. wapa..h. wapa anak nye h. somad mengatakan...

aq piyut nye H.somad cucung nye H.wapa....keria said to dgn h.somad diwe badik kandung