Rabu, 17 Juli 2013

Buah Rambai


Pohon dan Buah Rambai
Buah Rambai atau buah Ambai dalam bahasa Bailangu adalah jenis buah-buahan yang tumbuh liar, dalam bahasa Latin disebut : Baccaurea motleyana.
Pohon ini tumbuh di daerah dataran rendah hingga ketinggian 1.000 meter dpl. Pohon ini merupakan tanaman buah musiman. Musim bunganya berlangsung pada bulan Oktober hingga Desember, sedangkan musim buahnya terjadi antara bulan Januari hingga Maret. Kayunya yang keras dimanfaatkan untuk bahan bangunan seperti kusen dan jendela. Perbanyakan tanaman dengan cara semai biji dan cangkok. Tanaman asal biji mulai berbuah umur 7-8 tahun sedangkan tanaman cangkok akan mulai berbuah umur 3 – 4 tahun. Tanamannya sering menjadi penghias taman karena memiliki bentuk tajuk yang indah dan rimbun.Tanamannya dapat diperbanyak dengan cara semai biji , cangkok, dan sambung pucuk. Tanaman dari biji akan mulai berbuah umur 8 – 9 tahun, sedangkan dari cangkok umur 3 – 4 tahun. Di Taman Wisata Mekarsari tanaman rambai dapat dijumpai di area kebun buah Blok D dekat area Rumah Pohon Leo dan Blok B area Country Tour. Selain itu bibit tanamannya tersedia di Garden Center dalam jumlah terbatas. Wujudnya berupa pohon dengan tinggi 9-12 m dengan tajuk pohon yang lebar. Kayunya berkualitas rendah. Daunnya hijau mengkilap di permukaan atas (ventral) dan agak kecoklatan dan sedikit bermiang di sisi bawah. Daun dapat berukuran hingga 33 cm panjang dan 15 cm lebar. Tumbuhan ini berumah dua (dioecious), sehingga dikenal tumbuhan jantan dan tumbuhan betina. Bunganya harum dan bermahkota kuning. Benang sarinya dapat mencapai panjang 15 cm dan putiknya bahkan 75 cm. Buahnya berukuran diameter 2 sampai 5 cm dan seperti bunganya tersusun majemuk seperti rantai. Buah berbentuk bulat berdiameter 2-2,4 cm, berwarna hijau kekuningan atau kemerahan. Kulit buah berwana hijau dan kekuningan saat masak. Tanaman ini memiliki dua jenis buah yang berbeda yakni, berdaging buah putih dan berdaging buah warna merah. Buahnya berkulit agak seperti beludru dengan warna kuning atau coklat muda, berisi 3 sampai 5 biji yang terbungkus oleh daging buah. Daging buah ini dapat dimakan mentah, direbus, atau dibuat selai dan minuman anggur. Kedua jenis ini memiliki buah yang berasa asam dan manis. Selain dimakan langsung buah rambai juga dapat diolah menjadi sirup, asinan, atau difermentasi menjadi minuman.

Manfaat Buah Rambai :

Dibuat menjadi manisan

Buah khas di daerah tropis ini juga dapat dimanfaatkan menjadi manisan buah. Rambai memang cocok dijadikan manisan karena teksturnya yang empuk dan rasanya yang asam manis. Caranya, dengan merebus daging buah hingga matang lalu direndam dengan air gula. Manisan ini dapat awet hingga berminggu-minggu jika disimpan di lemari es.

Dibuat menjadi selai

Rasanya yang asam manis menjadikan buah ini cocok dijadikan selai layaknya selai stroberi atau selai bluberi. Sebagai penggemar selai, tak ada salahnya memanfaatkan buah ini sebagai selai. Caranya hanya dengan menghaluskan daging buah ini dengan blender, jika ingin lebih praktis, lalu dipanaskan hingga menjadi selai yang nikmat. Anda juga dapat mencampurkan gula atau madu secukupnya serta menambahkan satu hingga dua sendok makan jus lemon agar rasa selai lebih enak.

Sebagai bumbu pengganti asam

Di daerah Pulau Bangka Belitung, buah ini biasa digunakan untuk campuran masak ikan. Rasa sensasi manis dicampur dengan sensasi segarnya rasa asam pada buah yang memiliki diameter rata-rata dua hingga lima cm ini dimanfaatkan sebagai pengganti buah asam. Kalau di Bailangu, kulit buahnya biasanya dijadikan penyedap masakan pengganti asam kandis.

Dikutip dari berbagai sumber .

Tidak ada komentar: