Jumat, 06 Januari 2012

Kisah Ulak Maria


Setiap orang Bailangu pasti mengenal "Ulak Maria" yaitu sebuah fenomena alam berbentuk pusaran air yang terletak di hulu sungai Musi di ujung Desa. Ulak atau pusaran air di sungai merupakan fenomena alam yang biasanya terbentuk oleh pertemuan arus dibawah permukaan air. 

Namun Ulak Maria memiliki sejarahnya tersendiri, dan bagi yang belum tahu mengapa pusaran air tersebut disebut dengan "Ulak Maria" ceritanya adalah sebagai berikut.

"Maria"  adalah nama seorang gadis Bailangu, beliau adalah adik bungsu dan wanita satu-satunya dalam adik beradik "Puyang Mahayin" yaitu orang tua dari nenek kami Hj. Zainab/Hasabiah atau tepatnya "Maria" adalah bibi dari Nenek kami Hj. Zainab, Muslimin (Orangtua Wak Hulil), Nenek Ismail (Ibu dari Wak Burhan/Keria Usman), Keria Muslim, Pak Joko (Musyarofah).

Pada suatu hari "Maria" diajak "andun" ke Desa Lumpatan, sebagaimana lazimnya zaman itu, kendaraan yang digunakan adalah perahu. Lalu saat melintasi pusaran air di ujung Desa Bailangu tersebut tiba-tiba ada seekor buaya melompat ke dalam perahu dan menyambar tubuh "Maria" lalu menyeretnya kedalam air. Setelah dilakukan pencarian dan penyelaman selama satu hari satu malam tubuh "Maria" akhirnya ditemukan dalam keadaan telah meninggal dunia lalu dikebumikan di Desa Bailangu.

Semenjak itulah pusaran air tersebut dinamakan "Ulak Maria".


Tidak ada komentar: