Rabu, 24 Juli 2013

Corong

Salah satu cara atau tekhnik menangkap ikan adalah dengan cara menggunakan corong. Tekhnik ini digunakan pada sungai-sungai kecil yang memilki aliran air deras. Caranya yaitu dengan membendung muara sungai dengan anyaman bambu yang dibuat berbetuk hurup U dengan panjang berkisar 10 sampai dengan 25 meter dimana bagian belakangnya di buat semakin meninggi. Hal ini dimaksudkan agar ikan yang mengikuti aliran sungai atau ikan yang terbawa derasnya aliran air akan terperangkap di dalam corong dan terdampar pada ujung corong yang tinggi. Pemilik corong sebelumnya harus mengikuti lelang lebak lebung untuk mendapatkan otoritas mengambil ikan pada suatu sungai/anak sungai tertentu yang merupakan asset Desa.
Salah satu metode

Corong tampak depan
Aktifitas pengolahan atau pengambilan ikan di sungai ini biasa disebut “Ngepak Sungai”atau “basungai”. Penggunaan corong merupakan metode yang efisien untuk menangkap ikan, terutama ikan-ikan yang tergolong berukuran cukup besar. Pemasangan corong biasanya saat air pasang tahunan datang. Aktifitas kegiatan menunggu corong berlangsung 24 jam nonstop, karena gerombolan ikan yang datang waktunya tidak menentu, terkadang pagi, siang, sore bisa juga malam. Pemilik biasanya membuat pondok di atas sungai atau disekitar corong untuk mengawasi kegiatannya. Alat lain untuk menunjang aktifitas corong berupa “sange’, “tangguk” (untuk menciduk ikan), dan “sangko ikan” (sangkar ikan) yang juga terbuat dari bila bambu yang dibuat seperti kotak dengan pintu berada diatas. “Sangko” digunakan sebagai tempat penampungan ikan sementara, selain itu juga untuk memisahkan berbagai jenis ikan tertentu. Pemisahan ikan hasil dari tangkapan corong dilakukan, mengingat harga masing-masing ikan berbeda selain untuk memisahkan ikan pemangsa dengan ikan-ikan yang berukuran lebih kecil. Disekitar Desa Bailangu setiap tahun yang biasanya dibuat/terdapat corong yakni di daerah sungai Guci dan sungai Tilan, tepatnya di muara “Got” (lobang aliran air jalan/drainase/gorong-gorong) yang diameternya kurang lebih 1 meter. Keberadaan got ini saat air pasang menjadi tempat aliran air yang berasal dari luapan sungai Musi menuju ke seberang jalan, sehingga ikan-ikan yang berasal dari sungai Musi yang terjebak mengikuti aliran air secara otomatis akan masuk atau terperangkap kedalam corong.

Hasil tangkapan dan pengolahan :

Suasana di Corong

Hasil tangkapan biasanya dijual dalam keadaan hidup atau di buat ikan salai (ikan asap), ikan asin (pundang dan balur) atau di fermentasi (dibuat rusip, petis, pekasam) atau dibuat makanan olahan seperti : kerupuk, kemplang, pempek, burgo dan lain sebagainya, tergantung jenis ikan dan nilai jualnya setelah diawetkan/diolah.


Tidak ada komentar: